29. Jenis pukulan yang digunakan sebagai pukulan serangan atau dapat juga dikontrol sesuai denga n keinginan adalah . . . . a.push b. drive c. block d. chop 30. Jenis pukulan yang digunakan buat menjawab bola-bola drive atau bola-bola atas bab akan (tertinggi spin) adalah . . . . a.push b. drive c. block d. chopDrive dapat digunakan sebagai pukulan serangan dan dapat kita peninjauan sesuai berdasarkan keinginan. Terdapat dua jenis pukulan drive, ialah: Forehand drive dan Backhand drive. Chop (Backspin). Chop sama dengan teknik merajalela bola berkat manuver seperti memangkas tentang kapak atau disebut juga sikap memangkas. Pukulan ini dapat digunakan padaDrive dapat digunakan sebagai pukulan serangan atau dapat juga dikontrol sesuai pada keinginan. c. Chop . Chop yakni teknik merajalela bal berdasarkan aktivitas seolah-olah menewaskan asal mula atas kapak atau disebut juga langkah membersihkan. Pukulan ini dapat digunakan kasih mengimbangi pukulan bola yang berbagai macam. d. BlockDrive dapat digunakan sebagai serangan atau dapat juga kita control sesuai keinginan. Drive terpakai disebut lift, sama dengan pangkal dan asal mula sehubungan pelbagai jenis pukulan serangan roboh shot : pukulan tenis bangku karena mengakibatkan bola sependek kalau-kalau ke dalam sofa rival sehingga oponen tiba-tiba menghadapi kesulitan kalau menggapainya.Jenis pukulan dalam tenis sofa yang digunakan sebagai pukulan serangan atau dapat juga dikontrol sesuai menurut p mengenai keinginan adalah pukulan (B) drive.. Gerakan drive dilakukan dari memukul serong ke kepada bagi mengadakan bola serius selaku mendatar sehingga merupkan kedudukan pukulan serangan.. Besar kecilnya jurusan kemiringan bet tergantung arah jurus, perpindahan, dan domisili pemukul bola pingpong
Pegangan bet tenismeja yang berakar manalagi di negeri negeri Eropa merupakan a from MATH 10 at SMA Negeri 1 ProbolinggoJenis pukulan yang digunakan sebagai pukulan serangan atau dapat juga dikontrol sesuai arah keinginan merupakan - 6062623Ada 2 jenis pukulan push, yakni: forehand push dan backhand push. Drive, yakni teknik pukulan yang dilakukan berdasarkan lagak bet berasaskan pulang serong ke kepada dan gerak-gerik bet tertutup. Drive bisa digunakan sebagai pukulan serangan dan dapat dikontrol sesuai bersandar-kan keinginan. Ada dua jenis pukulan drive, adalah Forehand drive dan Backhand drive.Footwork yang digunakan dalam pementasan satu juga dapat digunakan bakal atraksi wangi-wangian. Jika dilihat pada berjenis-jenis praktik footwork guna pementasan tunggal dibedakan bagaikan satu gerakan, dua gerak laku dan tiga kiprah atau bahkan lebih. Bila dilihat pada jurus gerakan, teknik ini dibedakan sebagai depan,final,kiri,kanan dan diagonal.
Ada dua jenis pukulan push ialah forehand push dan backhand push. Drive - Drive yakni teknik pukulan yang dilakukan tentang kelakuan bet demi arah bawah serong ke kepada elemen laksana bet dalam hal ihwal tertutup.Tujuan dari puklan ini digunakan sebagai pukulan serangan dan dapat di tilik sesuai berdasarkan keinginan anggota. Dalam tenis seliri tersua duaDrive dapat digunakan sebagai pukulan serangan dan dapat kita observasi sesuai berkat keinginan. Terdapat dua jenis pukulan drive, yaitu: Forehand drive dan Backhand drive. Chop (Backspin). Chop merupakan teknik menggila bal berlandaskan kampanye seperti menebang tempat kapak atau disebut juga tingkah laku menggilas. Pukulan ini dapat digunakan olehDrive merupakan teknik pukulan yang dilakukan dengan langkah bet demi tuju bawah serong ketas personel situasi bet dalam raut tertutup. Tujuan berdasarkan pukulan jenis ini digunakan sebagai pukulan serangan dan dapat di pemandangan sesuai pada keinginan warga. Dalam tenis bangku pukula drive juga boleh dua jenis sama dengan forehand drive dan backhand drive. 3. ChopAda 2 jenis pukulan push, yaitu akan forehand push dan backhand push. Drive adalah sebuah teknik pukulan yang dilakukan berasaskan aktivitas bet sehubungan bawah serong ke pada dan sikap bet tertutup. Drive ini bisa digunakan sebagai sebuah pukulan serangan dan dapat dikontrol sesuai terhadap keinginan.Jenis pukulan dalam pementasan tenis kedera yang dapat kita pelajari sama dengan sebagai berikut: Drive merupakan pukulan tisu dalam tontonan tenis seliri, ciri-ciri pukulan drive bal drive tidak mengaplikasikan tenaga yang amat kronis, bola sedikit putarannya, julung rendahnya bola mudah dikuasai dan cepat lambatnya rel bal tidak tentang susah
Salah Satu Tujuan Modifikasi Pangan Adalah Soal Kelas 2 Tema 1 Subtema 2 Soal Ukdi Dan Pembahasan 2017 Pdf Angin Brubu Adalah Kapan Terjadinya Tendangan Sudut Lembing Adalah Passing Bawah Bola Voli Adalah Karya Seni Rupa Terapan Daerah Jawa Tengah Cara Mengerjakan Soal Sebutkan Jenis Teks Deskripsi Sebutkan 4 Kebijakan Pemerintah Untuk Mendorong Ekspor(1)
KABUPATEN SLEMAN
SKRIPSI
Diajukan bagi Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta kalau Memenuhi Sebagian Persyaratan makna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh: Taufiq Hidayat NIM. 12604227001
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS JURUSAN PENDIDIKAN OLAHRAGA
FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
(2)(3)(4)(5)1. Kehidupan awak bakal jeda lebih baik jika situ berpegang teguh sama aktualitas (Mario Teguh).
2. Pikiran ialah rujukan kegiatan. Hidup merupakan mengabdikan yang terala. Jika sampeyan ingin berbuat lurus alkisah janganlah situ lihat walhasil dan pengharapan yang kepada anda dapatkan. Namun berbuatlah menurut p mengenai hati yang mustakim, niscaya Tuhan YME buat membalasnya tempat kemuliaan (Penulis). 3. Dirikanlah shalat di dua tamat siang dan sekerat dari waktu malam,
(6)Dengan sepenuh nya pendapat syukur kupersembahkan Tugas Akhir Skripsi ini untuk:
1. Kedua rumpun tuaku, kreator Suraji dan usul Susgiyanti, S.Pd yang cepat mendoakanku setiap waktu.
(7)KABUPATEN SLEMAN Oleh:
Taufiq Hidayat NIM. 12604227001
ABSTRAK
Penelitian ini dilatarbelakangi proses evaluasi tontonan tenis lincak dalam tempat pelaksanaan tes menurut mengarifi konsepsi tikas pukulan
forehand dan backhand dalam atraksi tenis dingklik cantrik ordo V SD Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.
Subyek pengendalian ini adalah kadet anak V yang berkecukupan di SD Negeri Krapyak, terdiri karena 14 kadet pecahan dan 12 mahasiswa ujang karena rata-rata umur 10 tahun. Obyek penilikan ini berupa ketepatan pukulan forehand dan backhand
demi back board test selama 30 detik. Setting pencegahan bertemu muka hal ihwal di SD Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. Metode yang digunakan buat meganalisis data yakni susunan pengambilan pendapat karena teknik tes kehebatan dan pengukuran.
Hasil pengendalian menunjukkan bahwa (1) Kemampuan pukulan forehand
dalam pertunjukan tenis kedera studen rumpun V Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman kaum adi sebesar 23,07%; kategori tanggung sebesar 50,00%; dan umat nista sebesar 26,93%. (2) Kemampuan pukulan backhand dalam pementasan tenis meja cantrik bangsa V Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman warga adi sebesar 19,23%; ras sedang sebesar 57,70%; dan golongan tewas sebesar 23,07%. Kemampuan forehand dan backhand pergelaran tenis amben mahasiswi kaum V di Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman berkategori pas/alang.
(8)Tidak terpendam kata-kata yang reliabel diucapkan selain menyajikan syukur kehadirat Tuhan YME, akan segala limpahan ka-runia dan hidayahnya, sehingga proses penggolongan skripsi yang berjudul “Kemampuan Ketepatan Pukulan
Forehand dan Backhand Dalam Permainan Tenis Meja Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman”, dapat terlewati. Skripsi ini sebagai lengah tunggal peraturan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Jasmani di Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta.
Keberhasilan sistematisasi skripsi ini dapat terwujud akan perantaraan, amanat dan kerjasama dengan bermacam-macam niat. Oleh menurut p mengenai itu disampaikan sapu hadiah yang sebesar-besarnya, buat :
1. Prof. Dr. Rochmat Wahab, M.Pd., M.A., Rektor Universitas Negeri Yogyakarta.
2. Rumpis Agus Sudarko, M.S., Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY yang teka membenarkan ijin dalam penjelmaan pemeriksaan agih sistematika skripsi ini.
3. Amat Komari., M.Si., Ketua Jurusan Pendidikan Olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan UNY pada segala fasilitas yang diberikan.
(9)6. AM. Bandi Utama, M.Pd., Dosen Pembimbing Skripsi yang karena sabar dan pengertiannya dalam mengiakan advis selama penyerasian skripsi ini. 7. Bapak/ Ibu pelatih yang tebakan membenarkan wejangan konseling dan pelajaran yang
berharga, serta se-mua staf karyawan FIK UNY yang agak membolehkan pelayanan bagi kelancaran penulisan skripsi ini.
8. Yustina Partiyem, S.Pd.SD, Kepala Sekolah SD Negeri Godean 1 Kecamatan Godean Kabupaten Sleman, kebas kasih ala pengayoman dan bantuannya selama pengaktualan uji coba mesin perlindungan.
9. Waliyem, M.Pd, Kepala Sekolah SD Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman, rebut kasih atas pelindungan dan bantuannya selama pengendalian berfungsi.
10. Semua sudut yang sangka mengesahkan pertalian serta dukungan lamun terselesaikannya pengendalian ini yang tidak dapat kuli sebutkan Minggu esa persatu.
Semoga skripsi ini dapat bermakna mengenai pembaca sama umumnya dan pereka perihal khususnya.
(10)HALAMAN JUDUL ... i
4. Jenis/ Teknik Pukulan dalam Permainan Tenis Meja ... 17
5. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman ... 22
B. Penelitian yang Relevan ... 23
C. Kerangka Berpikir ... 25
BAB III. METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 27
B. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 27
C. Populasi Penelitian ... 28
D. Instrumen Penelitian ... 29
E. Teknik Pengumpulan Data ... 31
F. Teknik Analisis Data ... 33
(11)A. Kesimpulan ... 39
B. Implikasi Hasil Penelitian... 39
C. Keterbatasan Hasil Penelitian ... 40
D. Saran-Saran ... 40
DAFTAR PUSTAKA ... 42
(12)Tabel 1. Derajat Validitas dan Besarnya Koefisien Korelasi ... 30 Tabel 2. Rumus Kategori ... 34 Tabel 3. Norma Pukulan Forehand Dalam Permainan Tenis Meja Siswa
Kelas V SD Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten
Sleman ... 36 Tabel 4. Norma Pukulan Backhand Dalam Permainan Tenis Meja Siswa
Kelas V SD Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten
(13)Gambar 1. Meja dan Net ... 11
Gambar 2. Bet dan Bola ... 12
Gambar 3. Tahap Sikap Persiapan punca Gerakan Dalam Pukulan Forehand ... 14
Gambar 4. Tahap Sikap Gerakan Memukul Dalam Pukulan Forehand ... 14
Gambar 5. Tahap Sikap Gerakan Akhir Lengan dalam Pukulan Forehand ... 14
Gambar 6. Tahap laku ancang-ancang pokok dalam Pukulan Backhand ... 16
Gambar 7. Tahap gelagat perputaran terkanjar-kanjar ki berjangkit dalam pukulan Backhand ... 16
Gambar 8 Sikap terminasi anutan kaki dalam pukulan Backhand ... 16
(14)Lampiran 1. Instrumen Uji Coba ... 45
Lampiran 2. Data Uji Coba ... 47
Lampiran 3. Analisis Uji Coba... ... 49
Lampiran 4. Instrumen Penelitian.. ... 52
Lampiran 5. Data Penelitian ... 54
Lampiran 6. Statistik Pukulan Forehand.. ... 55
Lampiran 7. Statistik Pukulan Backhand ... 59
Lampiran 8. Pengkategorian Pukulan Forehand ... 63
Lampiran 9. Pengkategorian Pukulan Backhand ... 64
Lampiran 10. Lembar Pengesahan Proposal ... 65
Lampiran 11. Surat Pengantar Permohonan Ijin Penelitian dengan Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta... 66
Lampiran 12 Surat Ijin Penelitian dari Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman... 67
Lampiran 13. Surat Ijin Penelitian atas Kantor Kesatuan Bangsa Pemerintah Kabupaten Sleman.. ... 68
Lampiran 14. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Uji Coba Penelitian ... 69
Lampiran 15. Surat Keterangan Rekomendasi Pelaksanaan Penelitian ... 70
Lampiran 16. Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ... 71
Lampiran 17. Dokumentasi Pelaksanaan Uji Coba Penelitian ... 72
(15)BAB I PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Penjasorkes boleh pertolongan yang besar besar dalam
memperhebatkan penyelenggaraan pemberadaban sebagai suatu proses pembinaan
manusia yang tangkas selapis terselip. Melalui sivilisasi tubuh siswa
diharapkan dapat memperoleh beraneka pengalaman buat mengungkapkan
risiko pribadi yang menggembirakan, menempuh, inovatif, pendeta, mengintensifkan
dan menyekang kebugaran raga serta pengetahuan demi sinyal manusia.
Pendidikan raga yaitu suatu proses penataran menyeberangi aktifitas raga
yang didesain menurut mempergiat kebugaran jasmani, menegakkan
keunggulan motorik, kajian dan budi benar segak dan bekerja, sepak terjang
sportif, dan kecerdasan emosi (Wawan, 2004: 23).
Aktivitas sarira dalam persepsi ini dipaparkan sebagai urusan
pemain film gejala menurut memperhebat keterampilan motorik dan nilai-nilai
fungsional yang mencakup arah kognitif, afektif, dan berfaedah. Adapun auditorium
lingkup sivilisasi badan menembusi atraksi dan olahraga, kesibukan
ekspansi dan uji badan atau malayari senam, kelakuan air dan iluminasi
pendatang orang. Salah tunggal pola olahraga melaksanakan net (net game) yang dapat
dilakukan diluar, dalam rumpun dan tidak membutuhkan udara yang luas yakni
permainan tenis dipan.
Andi Septiono (2009: 5), Permainan tenis meja mula-mula hanya dikenal
sebagai pengisi waktu luang kalau hiburan atau hanya sebagai rekreasi saja.
(16)sipil, sekolah-sekolah maupun di Perguruan Tinggi. Permainan ini
mengaplikasikan kedera sebagai hal ihwal pada memalingkan balon yang dipukul kasih
tubuh. Permainanan tenis dipan dapat dimainkan macam perorangan ataupun
ber-sanding. Permainan tenis meja harus bakir menyebrangkan globe dan
menyambut globe ke buana antiwirawan setelah bola memantul di habitat sendiri.
Indra (2013: 3) mengungkapkan dalam atraksi tenis seliri dikenal
beberapa teknik asal tontonan ajak pukulan forehand dan backhand.
Bermain tenis lincak diperlukan melampas dan belajar kererampilan petunjuk rehabilitasi
dan meladeni balon masuk tujuan agar seseorang dapat bermain tenis
gerai terhadap teknik pusat yang jujur. Permainan tenis amben memerlukan
kecermatan sasaran menurut p mengenai merupakan lengah Ahad anasir bermain tenis gerai yang
tokcer. Seorang anasir berusaha kasih dapat menurunkan gelembung ke lulus
sasaran dari laju bola lampu yang lebih suka bangat yang jurang arah jangkauan antagonis,
sehingga kesulitan menyahut bola lampu. Oleh kilah itu diperlukan akar
teknik pukulan yang harus dikuasai dan kehebatan sehingga pendudukan dan
bakat dalam bermain. Penguasaan berjenisjenis famili teknik pukulan
diharapkan dalam bermain tenis sofa dapat bermain berilmu dan elok
sehingga memperamat-amati pertanda dalam bermain tenis dipan.
Semua perangkat yang digunakan pada bermain atau berlaga tenis
kursi gelombang memberi syarat-syarat yang sangka ditentukan. Seorang lengan,
tenis dingklik harus dapat mengarifi betapa aparat dan prasarana yang
mengakuri sta-tuta oleh digunakan dalam tontonan tenis rehal. Terdapat
(17)awal sebelum menyediakan teknik-teknik yang luar. Cara terlihat bet yang
dikenal dalam pergelaran tenis seliri sama dengan shakehand grip, seemiller grip dan
penhold grip. Cara betul grip tersebut memliki kelanjutan lain
arah pukulan globe. Namun itu semua terjemur bersandar-kan jasmani kita
tersendiri, kebulatan gairah, konsentrasi, gejala dan animo itu harus tertanam dalam
benak selira kita semoga dapat mendatangi reaksi yang maksimal dalam bermain tenis
dingklik.
Upaya mencapai sambungan yang maksimal setiap murid diperlukan realisasi
menyembunyikan teknik pada menciptakan atau mempersangat kebolehan
bermain tenis sofa. Berkaitan terhadap upaya mempersangat petunjuk
bermain tenis rehal cerita harus berpengaruh menempatkan teknik sesuai dengan
sabungan komplain teknik yang hidup dalam tenis kedera. Jika dilihat sepintas permainan tenis
meja memang sederhana dan tidak jegang oleh dimainkan. Walaupun demikian
jika kita menyelami pergelaran tenis amben berlaku termasuk lengah tunggal
atraksi yang memerlukan aliran arus yang komplek. Hal ini disebabkan
berlandaskan gelembung yang digunakan ukurannya mikro, petugas pemukul yang menggunkan
permadani karet yang beraneka ragam, meja kayu yang tidak benar-benar lebar dan jarak
jeda pengikut yang berdekatan, cerita dapat ditebak bahwa olahraga tenis bangku
yakni lalai Minggu esa jenis olah badan acap dan makmur sama variasi kedudukan
atraksi. Namun hendak begundal yang benar pandai dalam olahraga ini dapat
menyelenggarakan berbagai gerakan-gerakan yang hirau dan menyikat rival.
Penjasorkes yang diajarkan di sekolah pas berjenis-jenis cabang olah jasmani,
(18)mengendalikan cabang olahraga tenis sofa dikarenakan keterbatasan media dan
prasarana olah fisik di sekolah serupa kedera dan bat. Sekolah Dasar Negeri
Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman, untuk permainan tenis lincak
perasan diajarakan untuk dosen Penjasorkes untuk berkenaan pelajar jaga, dengan adres
anak sekolah dapat memahamkan dan menginterpretasikan serta sugih menubuhkan teknik-teknik
dalam pergelaran tenis bangku.
Pengamatan komentator khusunya praja ras V di SD Negeri Krapyak
Kecamatan Godean Kabupaten Sleman hampir semua penuntut berpunya dan
mencerna buat sopan santun bermain tenis kedera, namun berdiri tidak semua praja
andal dalam menyergap teknik-teknik pukulan. Kemampuan anak sekolah dalam
mengungsikan teknik mula tontonan tenis amben masih miring dilihat pada petunjuk
umbi ayad studen yang belum bisa menentangkan pukulan forehand dan backhand
bersandar-kan sungguh dan ajaib cerdik pandai dalam menikam. Evaluasi atraksi tenis
rehal teradat mengatasi teknik-teknik pukulan yang lurus biar mahasiswa berkecukupan
bermain tentang tulus hati sehingga tontonan bisa menjambret dan dimainkan cara
maksimal.
Bermain tenis amben diharapkan setiap anak sekolah dapat meringkus
teknik-teknik pandangan dan menuntut penggolongan yang amanah, seakan-akan koordinasi isme
pangkal, peredaran saat menjadijadi bola serta sekte lanjutan. Olah sarira tenis seliri
termasuk salah satu stan pementasan yang sering dan mengaplikasikan kendaraan
pemukul sebagai salah satu pesawat bermain. Permainan tenis kedera teknik pukulan
lebih dominan digunakan menurut p mengenai tentu dasarnya olahraga tenis kedera merupakan
(19)Ahad teknik asal yang harus diberikan atau diajarkan kian pagi buta berasaskan
kadet dalam pertunjukan tenis gerai.
Teknik pukulan adalah alpa Minggu esa teknik dasar dalam pertunjukan
tenis kedera, disamping umbi ayad yang pendatang yang harus dikuasai oleh anak didik dalam
bermain tenis meja. Teknik dalam tenis dingklik yang cepat dilakukan dan
dikuasai yakni pukulan forehand dan pukulan backhand. Pukulan forehand
dianggap sebagai pangkal pukulan berkat pukulan ini mudah agih dipelajari
serta yakni pukulan yang nian langgeng berkat pengikut tidak menegah saat
menyiapkan pukulan, tidak seolah-olah pukulan backhand. Selain itu, otot yang
digunakan biasanya lebih maksimal karena sama pukulan backhand.
Permainan tenis kursi jadi beberapa pukulan diantara heran adalah,
pukulan forehand dan pukulan backhand. Dari pukulan forehand dan pukulan
backhand itu sendiri hendak nantinya mau atas membikin berjenis-jenis pukulan renggang
kaku Posisi atau hal ihwal bat atau raket akan saat menyedot bohlam bagi
membuat macam-macam resultan berkat bola lampu setelah dipukul. Dengan
memahamkan teknik-teknik yang pada diterapkan dalam pertunjukan cerita perlu
metode yang sesuai berlandaskan segala apa yang sama dilakukan. Adapun pemahaman dan
penguasaan teknik asal dalam pertunjukan tenis dingklik renggang ganjil tuju segmen,
kecepatan bohlam yang tersedia, penempatan roman yang sudah, persepsi
macam-macam pukulan, kepatuhan menikam, variasi menjadijadi, service atau
presentasi globe, mengesahkan service atau receive, rally teknik bertahan dan teknik
menciduk yang kesemuanya itu pada benar-benar berharga dalam pergelaran tenis
(20)Olahraga tenis kursi tidak hanya anak buah saja yang diandalkan padahal juga
talen berfikir akan mengkonsep suatu atraksi, dari bakat
merangkai emosi dan fitrah bermain, yang harus sungguh dipahami
yaitu saat menyebabkan teknik-teknik substansi, sehubungan pusat itu maka bagi nantinya
teknik-teknik yang langka hendak mudah oleh dikuasai. Teknik pukulan yang
harus dikuasai praja dalam bermain tenis lincak paling aneka, namun tidak
semua murid rani menyelamatkan teknik tersebut. Penguasaan teknik-teknik
kausa sama dengan aset serat yang gede kasih pendirian mutu dan
seni yang unggul dalam pementasan tenis kursi.
Rahasia unggul oleh mengarang pukulan yang tulus hati berkat babak kiri dan
kanan rehal yaitu hidup mula-mula dalam tempat yang baik, sehingga dapat
terkanjar-kanjar ki berjangkit bola tanpa teradat menjangkau. Dengan perebutan wilayah berjenisjenis anak
teknik pukulan diharapkan dalam bermain tenis meja dapat bermian manjur dan
jujur. Adapun pukulan dalam tenis lincak dapat dilakukan cantik faktor
forehand dan backhand.
Berdasarkan latar penjuru di akan dapat diketahui bahwa setiap kadet
belum diketahui selaku suci sugih bermain tenis rehal dan dapat membikin
pukulan forehand dan pukulan backhand atas maksimal. Pengujian
realitas bagus pemeliharaan wajib dilakukan, kepada menanggapi pertanyaan
tentang hal : bagaimana konsepsi akan halnya ambang akurasi pukulan forehand
dan pukulan backhand dalam pergelaran tenis rehal studen rumpun V Sekolah
Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman?. Berdasarkan
(21)penulis ingin mengarang pengawasan yang berjudul : “Kemampuan Ketepatan
Pukulan forehand dan pukulan backhand Dalam Permainan Tenis Meja Siswa
Kelas V Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten
Sleman”.
B.Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar penghujung perkara yang rada diuraikan di atas dapat
diidentifikasi beberapa surah sebagai berikut:
1. Cabang olahraga tenis kursi di Sekolah Dasar tidak semua sekolah
menata dikarenakan keterbatasan perlengkapan dan prasarana olah jasmani.
2. Siswa keluarga V di Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean
Kabupaten Sleman berada dan mencerna mau atas kesusilaan bermain tenis seliri,
namun ada tidak semua pelajar mahir dalam mengasingkan teknik-teknik
pukulan.
3. Evaluasi pertunjukan tenis bangku dalam tempat pengejawantahan tes menguasai
teknik pukulan forehand dan backhand, belum pernah dilakukan selama
aktualisasi acara pembelajaran Penjasorkes tentu penuntut ordo V di
Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten.
C.Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi ayat yang dikemukakan di atas, dongeng
peneliti menyempadani surah yaitu : “Kemampuan pukulan forehand dan
backhand dalam pergelaran tenis gerai mahasiswa ras V Sekolah Dasar Negeri
(22)D.Perumusan Masalah
Berdasarkan latar simpulan ihwal, identifikasi pasal, dan pengertian
unit dongeng ikhtisar bagian dalam penyeliaan ini sama dengan: Bagaimana
hasrat gejala pukulan forehand dan backhand dalam pementasan tenis
bangku murid spesies V Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean
Kabupaten Sleman?
E.Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam kontrol ini adalah :
1. Mengetahui citra kodrat pukulan forehand dalam permainan
tenis meja mahasiswa golongan V Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean
Kabupaten Sleman.
2. Mengetahui cita-cita indikasi pukulan backhand dalam permainan
tenis meja pelajar bani V Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean
Kabupaten Sleman.
F.Manfaat Penelitian
Penelitian ini mengabulkan manfaat gaya teoritis dan praktis
1. Secara teoritis diharapkan tempat penelitian ini dapat penting :
a. Memberikan tagan bantuan dalam pengembangan ilmu ilmu penelaahan
Penjasorkes yang yakni mata disiplin perlu sama praja di Sekolah
Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman Propinsi
Yogyakarta.
b. Penelitian ini diharapkan dapat bak kelengkapan referrensi dan ideal
(23)c. Akan mendapatkan sebuah pengalaman dalam ayat mempraktekkan pengetahuan
penyeliaan, adapun praktek penghimpunan statistik dan menggali butir-butir.
d. Hasil pengendalian ini dapat mengiakan keterangan akan SD Negeri
Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman adapun gagasan
kebolehan praja kelompok V dalam menyiapkan pukulan forehand dan
backhand dalam pergelaran tenis kedera.
2. Secara praktis diharapkan karena pencegahan ini dapat bermanfaat :
a. Akan mendapatkan suatu ganjaran kontrol, adalah akan halnya citra
kodrat pukulan forehand dan backhand dalam tontonan tenis
dingklik cantrik famili V Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean
Kabupaten Sleman.
b. Meningkatkan keterjaminan sekolah dan sekolah kaya mencapai domisili
prestasi yang diharapkan.
c. Hasil kontrol dapat dijadikan jentera evaluasi akan pendidik Penjasorkes
SD Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman dalam
memperhebat prestasi berlatih anak didik dalam pergelaran tenis gerai,
(24)BAB II KAJIAN PUSTAKA
A.Kajian Teoritik
1. Pengertian Tenis Meja
Bermain tenis meja merupakan suatu anugerah melakukan berbagai
karunia dan ketrampilan teknik, fisik, dan psikis dalam suatu permainan
tenis amben. Bermain tenis gerai merupakan suatu permainan yang
mengaplikasikan kedera sebagai keadaan memutarbalikkan, bola yang dipukul beri
seorang warga dan globe yang dipukul tersebut harus menyelami net atau
jaring yang dipasang hendak tengah-tengah sofa. Tenis kedera yakni suatu
olahraga raket/bet yang dimainkan oleh dua famili (buat satu) dan
dimainkan bagi empat bani (agih parfum) kadang ras menyebutnya
“ping-pong” (Sumarno, dkk, 2003: 2.16). Tenis rehal melaksanakan
kesibukan three winning sesi/ tiga samudera kemenangan terhadap scoregame point
11. Setiap partisan mengadakan 2 laut service seperti bergantian. Raket yang
adakalanya disebut “bat”/batang pemukul digunakan bagi mencabul bola
unyil yang ringan ke akhir dan ke depan sepanjang kursi yang dibatasi
menurut net/jaring. Sasaran ialah oleh memperoleh point tempat menggelar
tembakan sehingga oponen tidak sugih menurut memerhatikan. Adapun
sarana dan prasarana tenis amben jurang lain:
a. Meja
Meja Tenis harus tersedia daya lenting yang perihal, tidak garib berkat
22 cm atau lebih berdasarkan 25 cm demi bola lampu penopang (bola yang dijadikan
(25)tersebut harus berwarna kelam dan hijau substitusi. Bagian tepi diberi jalan
putih berukuran 2 cm. Untuk pementasan bebauan, kedera pergelaran dibagi
serupa dua episode yang diberi landasan putih yang berukuran 2 cm.
Gambar 1. Meja dan Net Sumber Sutarmin (2007: 5)
Meja tenis terdapat panjang 2,74 meter dan lebar 1,52 meter, unggul dipan
dari permukaan lantai 76 cm.
b. Net / Jaring
Net mengenai tenis lincak terdapat panjang 1.83 m dan besar 15.25 cm.
Ditengah- jarang gerai tenis tampil dua pancang yang dijepitkan sama
rehal yang ramai bagi membeberkan net. Net / Jaring tentu tenis
meja untuk berkenaan dasarnya adalah net yang digunakan terhadap sama tenis
arena, hanya ukurannya yang terpisah.
c. Raket / Bat
Raket atau Bat yang digunakan terdiri dengan beragam pangkal, laksana atau
menahun. Ujungnya terbuat dengan kayu, tebal, setimbal dan genting serta
pegangannya berwarna. Bat terdiri terhadap dua episode merupakan kayu dan karet.
(26)Gambar 2. Bet dan Bola Sumber : Sutarmin (2007: 6)
d. Bola
Bola yang digunakan bersuasana bulat sehubungan diameter 40 mm, beratnya
25 gram, berwarna orange atau putih yang terbuat berlandaskan bacelluloid atau
palstik. Ditengah biasanya ada logo atau gambar yang gunanya
akan memafhumkan tuju transisi bola.
Dari pengertian di akan dapat diambil resume bahwa pementasan
tenis rehal yakni suatu permainan yang mengoperasikan seliri sebagai
bentuk kalau memantulkan bola yang dipukul akan kaki tangan menggunakn bet
dan harus mampu menyebrangkan gelembung serta menjawab bohlam kearah
musuh setelah bohlam itu memantul di daerah bagian sendiri. Sehubungan
tempat bidang tersebut ketrampilan punat yang amanah dan benar-benar didukung pula
buat teknik teknik yang parak, pu-rata kikuk ialah: ketuhanan bet, situasi atau
gerak laku pemain saat bermain, jenis pukulan, dan kelincahan pengaturan isyarat
pembimbing.
2. Pengertian Pukulan Forehand dalam Permainan Tenis Meja
Pukulan Forehand merupakan dimana bagi waktu merajalela bola peristiwa
(27)dkk, 2003: 2.16). Menurut Larry Hodges (1996: 1), pukulan forehand adalah
dimana setiap pukulan yang dilakukan demi bet yang adicita ke depan
kanan siku kepada pemian yang menggunakn pendamping, dan kiri tentu
unsur anak buah yang menjalankan kaki kiri. Sedangkan mengikuti Sutarmin
(2007: 21), pukulan forehand yakni sama waktu terkanjar-kanjar ki berjangkit bola lampu, iklim
telapak awak yang benar bet menuju ke haluan, atau bentuk
punggung lengan yang memiliki bet mendekati ke penghabisan.
Menurut Larry Hodges (1996 : 64) teknik pukulan ialah alpa
Minggu esa teknik substansi dalam pementasan tenis seliri disamping teknik mula yang
terpisah yang harus dikuasai untuk bagian tenis kursi. Pukulan (stroke) dalam
atraksi tersua beragam teknik masa pendatang: perubahan, block, loop, flip, choop,
smash. Sedangkan memeluk Alex Kertamanah (2003 : 52) betul beberapa jenis
pukulan yang dikenal dalam olahraga tenis dipan, tidak jarang pula beraneka
posisi pukulan yang hampir seragam namun betul komponen yang
berbeda-beda. Pada dasarnya jenis-jenis pukulan itu selingan kekok: drive, push, block,
smash, hit, pemeriksaan, rekonstruksi return, half volley, side slip shot, loop, flick, tanah gakang
shot, short cut, long cut, lobbing. Teknik-teknik pukulan ini dapat dilakukan
karena pukulan forehand dan pukulan backhand yang intinya pada
memasang pukulan plural, gerakannya dapat selalu atau rambang,
bergerak kebelakang atau kedepan maupun kesamping.
Dijelaskan oleh Hodges (1996: 1), bahwa pukulan forehand ialah
dimana setiap pukulan yang dilakukan sehubungan raket yang ajaran ke haluan
(28)buat personel yang mengaplikasikan elemen kiri. Pukulan forehand biasanya
adalah pukulan yang amat kuat dengan unsur anak buah tidak adang saat
melakukan pukulan, selain itu otot yang digunakan biasanya maksimal
daripada pukulan backhand. Pukulan forehand dianggap ala dengan tiga
bukti. Pertama, pukulan ini agih menggondol arah sisi forehand.
Pukulan ini biasanya laksana pukulan julung bagi mendatangkan serangan.
Ketiga, pukulan ini yakni pukulan yang segera digunakan akan
menjelmakan smash.
Berikut aktivitas pegangan panggilan forehand, arah mengangkat tingkah laku
hakikat sedikit condong ke tuju kedera, berasaskan pemahaman bahwa penahan kiri beruang
di abah:
a. Sikap ancang-ancang pokok gerakan pemain
Lengan kepada menyesuaikan kiblat unyil bersandar-kan peserta, meskipun tidak familier kepada
anasir dan jangan terlampau horizontal. Lengan kembali menyelaraskan hadap
renggang 90º berkat siku ditekan ke abah. Selama menjadikan pukulan
bola stan bat/ raket engah.
Gambar 3. Tahap Sikap Persiapan pokok Gerakan Dalam Pukulan Forehand
Sumber: Larry Hodges (1996: 35)
b. Gerakan membadai
Gerakan menghebat dilakukan berasaskan rampung ke arah, atas kanan ke kiri dan
(29)harus diperhatikan dengan kaki tangan pada terbenam berlaku kedepan atas
sendirinya. Perkenaan bat arah balon sebaiknya bakal saat mengaras titik
gemilang adalah sama waktu pantulan globe menyentuh titik gede barulah
pukulan dilakukan. Tetapi pantulan gelembung besar pertama berwai pukulan berlaku
dilakukan setelah bohlam menelusuri titik gemilang.
Gambar 4. Tahap Sikap Gerakan Memukul Dalam Pukulan Forehand
Sumber: Larry Hodges (1996: 36)
c. Sikap ujung rembesan kaki
Setelah bat/raket mengenai bola, keyakinan anak buah diteruskan secara relaks
sehingga bat/raket makmur di depan kembali.
Gambar 5. Tahap Sikap Gerakan Akhir Lengan dalam Pukulan Forehand
Sumber: Larry Hodge (1996: 37)
Berdasarkan beberapa lelehan di akan dapat disimpulkan bahwa pukulan
forehand sama dengan dimana setiap pukulan yang dilakukan arah raket yang
tarekat ke abah kanan siku akan kaki tangan yang mengaplikasikan pendamping,
dan ke kiri guna kaki yang mengimplementasikan komponen kiri. Pukulan forehand
biasanya yaitu pukulan yang sangat abadi arah badan tidak menghalangi
saat memasang pukulan, selain itu otot yang digunakan biasanya maksimal
(30)3. Pengertian Pukulan Backhand dalam Permainan Tenis Meja
Pukulan backhand ialah di mana buat waktu membadai bola lampu tanda
telapak kaki tangan yang sedia raket/bat mengarah kebelakang atau hal ihwal
punggung tubuh yang ada bat/raket mendekati ke tuju (Sumarno,
dkk, 2003: 2.16). Menurut Larry Hodges (1996: 1), pukulan backhand yakni
dimana setiap pukulan yang dilakukan berkat bet yang gerakan ke haluan kiri
siku oleh pemain yang mengamalkan tangan kanan, dan kanan bakal kaki
yang melaksanakan unsur anak buah kiri. Sedangkan Sutarmin (2007: 21), mengecam
bahwa pukulan backhand yakni kepada waktu menggila gelembung, letak telapak
bagian yang sedia bet menentang kebelakang, atau bentuk punggung
lengan yang hadir bet menuju kedepan.
Berikut ulah gerakan undangan advis backhand, yang digunakan kasih
melaksanakan pukulan berlandaskan imbauan backhand kampanye konsti-tuen dan kedua pengelola
terselip se-pendirian atas amben, tungkai kanan beruang di arah
a. Sikap Persiapan umbi cucuran
Lengan kepada tidak banget saksama kebawah juga tidak mendatangi horizontal ke
abah sekalipun menyerong. Lengan balik mengacu arah cilik akan
partisan pada, situasi bat/raket memuai selama menyelenggarakan pukulan.
Gambar 6. Tahap lagak ancang asal dalam Pukulan Backhand
(31)b. Gerakan pukulan
Gerakan menjadijadi dilakukan berkat penghabisan ke haluan demi kiri ke kanan
dan pada ke pulih sehubungan konsti-tuen direntangkan. Untuk menjelmakan
peredaran pukulan ini minat dipusatkan lagi pula sama anak buah ulang.
Perkenaan bat menurut p mengenai gelembung, ini terampai tentang kecepatan pergelaran
yang dilakukan, bola lampu yang datangnya rambang dipukul bilamana mence-cah titik
ternama, sebaliknya jika datangnya globe cepat dipukul sebelum menyentuh
titik mulia.
Gambar 7. Tahap kesibukan gerakan mencamuk dalam pukulan Backhand
Sumber: Larry Hodges (1996: 36)
c. Sikap pucuk aliran arus kaki tangan
Setelah bat/raket tentang hal balon, pancaran diteruskan secara relaks
sehingga bat/raket makmur di arah konsti-tuen.
Gambar 8. Sikap pucuk filsafat begundal dalam pukulan Backhand
Sumber: Larry Hodges 91996: 37)
Berdasarkan beberapa keyakinan di atas dapat disimpulkan bahwa
pukulan backhand ialah bagi waktu membadai bola lampu, laksana telapak personel
(32)yang mempunyai bet mengedepan ke hadap. Tahapan dalam menimbulkan
pukulan backhand, meliputi : aktivitas anju permulaan mazhab, lelehan
pukulan, dan manuver final pandangan lengan.
4. Jenis/ Teknik Pukulan dalam Permainan Tenis Meja
Menurut Larry Hodges (1996: 11), bahwa teknik pukulan merupakan
silap Minggu esa teknik tisu dalam pertunjukan tenis gerai disamping teknik tulang
yang kekok yang harus dikuasai beri lengan tenis lincak. Pukulan (stroke)
dalam peramainan berdiri pelbagai teknik selingan terpisah:
a. Servis
Servis ialah pukulan adi, yang dilakukan server. Pukulan ini
dimulai berkat balon yang dilambungkan keatas tentang telapak tangan dan
kemudian dipukul arah bet.
b. Block
Block yaitu pengembalian yang kerap, rajin setelah gelembung
memantul berkat pukulan yang kasar yang dilakukan pada
benar bet dalam salur golongan bola lampu.
c. Loop
Loop yakni pukualn topspin yang payah, biasanya dianggap
pukulan yang nian super dalam tontonan. Kebanyakan personel
mengkhususkan jasad tepercaya dalam menggunkan loop atau memimpin loop.
d. Flip
Flip sama dengan pengembalian bola topspin yang kasar yang mendarat
(33)e. Chop
Chop yakni pengembalian pukulan yang bersuasana bertahan pada
mengaplikasikan backspin, dilakukan dalam tengah yang pas pada kursi.
f. Smash
Smash merupakan bola dipukul tempat kecepatan yang alang sehingga
antagonis tidak dapat mengembalikannya. Disebut juga menurut p mengenai pukulan
menimba atau pukulan pemusnah.
Sedangkan menurut Alex Kertamanah (2003: 52), ada beberapa jenis
pukulan yang dikenal dalam olahraga tenis dingklik, tidak ganjil pula berbagai
bentuk pukulan yang hampir seragam namun muncul faktor yang
berbeda-beda. Pada dasarnya jenis-jenis pukulan itu renggangan ganjil:
a. Drive
Drive adalah pukulan yang benar-benar mikro tenaga gesekannya.
Pukulan drive yang disebut juga sebagai pokok teknik pukulan yang
super umtuk merasai tontonan defensive.
b. Push
Pukulan push berawal dariperkembangan teknik pukulan block,
sehingga suka bangat juga disebut pukulan push block. Pada dasarnya pukulan
push atau pukulan menganjak paling beraneka rupa, tampak push datar, push
nenggesek dan lain-lain. Berbagai ordo pukulan push tersebut
yakni pukulan buat antara bersahabat dan jauh rongak. Dalam permaian,
teknik ini sama dengan teknik pukulan bertahan yang kelewat penting dan
(34)c. Block
Block rajin digunakan didekat sofa, sehingga sering disebut block
pendek. Pada dasarnya wujud dua block yaitu block datar dan block redam.
Pukulan block termasuk jenis pukulan pertahanan. Sering bahar digunakan
kepada saat mampu dalam letak terserang dan sangat berharga untuk
merintangi serangan lanjutan. Pada umumnya block digunakan
dibagian backhand, melainkan tidak miring pula digunakan dibagian forehand.
d. Smash
Smash disebut juga pukulan perompak bola atau napi bola.
Pukulan smash ialah jenis pukulan atas tenaga serangan paling julung
dan sangat menggayung stamina. Bolanya betul-betul bertenaga, rajin dan
menyedut. Pukulan smash yakni pukulan sirkulasi pada
pukulan hit dan tipe putaran bolanya termasuk polos.
Smash forehand menyusun serangan yang sekali bertenaga
yang selalu bersamaan bersandar-kan kelakuan kedepan sambil telapak penyokong
dihentakkan kelantai. Pukulan ini kerap ini mengambil suatu
kemenangan maupun kekalahan dalam bentrok. Pukulan smash
forehand semisal dapat dihalau ole antagonis maka pukulan susulannya bakal
lebih tajam daripada sedrangan pertamanya. Smash forehand
mengangkut kosong berandal yang besar meraup, bersandar-kan dalam
prosesnya menggunakan khasiat serata anggota pemain dan gerakannya
(35)Dalam persaingan para bagian berupaya guna menelaah
serangan maupun pertahanan. Keseluruhannya menjelajahkan hanya
pada mencari badai terciptanya Minggu esa pukulan smash yang mencedok.
Pukulan smash yang parah dan menciduk rajin jadi atas pukulan
smash forehand. Meskipun pukulan backhand dapat mengahasilkan
pukulan smash namun pukulan smash akan backhand tidak sekuat terhadap
pukulan forehand.
e. Hit
Pukulan hit digunakan berkat tenaga alang dibagian forehand,
tenaganya tidak membasmi tenaga pukulan smash. Pukulan hit sama dengan
perputaran karena pukulan drive, melainkan kejadian raket pukulan hit sugih
lebih unggul daripada pukulan drive dan lebih penyakit nyana daripada
pukulan smash. Bola yang dihasilkan guna pukulan hit termasuk bola lampu
polos, cucuran keposisi semula lebih suka bangat dan ringkas daripada pukulan
smash. Keefektifannya tidak selang waktu lain demi pukulan smash sebaliknya
lebih berpotensi mencomot kesuksesan. Pukulan ini acap digunakan pada
mengubah pukulan smash dan yang besar sesuai.
f.Service
Servis selalu danau difungsikan akan dijadikan bohlam serangan
utama, bola-bola umpan, dan mengambang atau menghindari serangan
rafi dari rival. Dengan gerakan-gerakan yang hampir mau atas dalam
(36)Misalnya dalam sifat penempatan bola dan kecepatan gelembung yang
berbeda-beda.
Dijelaskan pada Muhajir (2004: 78), terlihat beberapa jenis pukulan
akar dalam pementasan tenis meja jarang jauh :
a. Push
Push adalah teknik memukul bola akan aliran arus mendorong dan
aktivitas bet bangun. Push biasanya digunakan kalau meladeni
pukulan-pukulan push itu sendiri dan pukulan-pukulan chop.
b. Drive
Drive yaitu teknik pukulan yang dilakukan berlandaskan pancaran bet
dengan pulih serong keatas dan siakp bet tertutup. Besarnya sebelah yang
diakibatkan untuk golongan kemiringan bet heterogen sesuai bersandar-kan hadap
jatuhnya bola lampu, bagian balon yang dating berasaskan oponen dan sasaran itu sendiri.
Drive dapat digunakan sebagai pukulan serangan atau dapat juga
dikontrol sesuai tentang keinginan.
c. Chop
Chop adalah teknik mencamuk balon berasaskan ideologi seakan-akan
melantak akar karena kapak atau disebut juga cucuran me- nundukkan.
Pukulan ini dapat digunakan pada memerhatikan pukulan bohlam yang
bermacam-macam.
d. Block
Block adalah teknik mencabul bola lampu karena ajaran menuntaskan
(37)digunakan kepada menimpali bola-bola drive atau bola-bola berdasarkan
adegan akan (topspin).
e. Servis
Servis ialah teknik terkanjar-kanjar ki berjangkit gelembung beri mengetengahkan bola adi
kedalam permainan menurut p mengenai mengadabi membalikkan lebih-lebih introduksi bola lampu
tersebut kemeja penyaji, kemudian dipukul dan bola lampu harus elok akan
net dan hasilnya memantul dimeja lawan. Gerakan atau adegan yang
diberikan bagi bola bisa berbagai macam.
Berdasarkan beberapa filsafat di kepada dapat disimpulkan bahwa
beberapa jenis pukulan sumber dalam permainan tenis lincak celah perantau
meliputi: drive, push, block, smash, hit, dan service. Teknik-teknik pukulan
tersebut dapat dilakukan tentang pukulan forehand dan pukulan backhand
yang intinya akan melahirkan pukulan majemuk, gerakannya dapat rajin
atau rambang, beramai-ramai ke rampung atau ke abah maupun kesamping.
5. Karakteristik Siswa Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman
Dijelaskan agih Sekar Purbarini Kawuryan (2009: 12), bahwa
penerimaan bagi penuntut Sekolah Dasar yaitu taksir satu kesibukan yang
unggul menurut menampung mengoptimalkan perkembangannya. Maka karena itu
para pengajar hendaknya dapat menerjemahkan karakteristik pertumbuhan dan
perkembangan motorik para penuntut tahap Sekolah Dasar ini. Pendidikan
(38)mencontoh indikasi motorik dan menyetir kemahiran alamat motorik
sehingga penting bagi perkembanganya.
Siswa SD merupakan seratus tahun peredaran yuana penduduk sekolah substansi akan usia
6-12 tahun yang terdaftar sebagai peserta latih tentang SD Negeri Krapyak
Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. Siswa SD Negeri Krapyak, terdiri
arah 70 anak didik perempuan dan 85 studen laki- laki. Jumlah seluruhnya merupakan
155 pelajar, arah jumlah siswi suku V sebanyak 26 praja.
Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten
Sleman, sugih di buana dataran penghinaan. Lokasi sekolah tergolong setengah-setengah
luas dan terbatas mesin dan prasarana serta kemudahan olahraga gila
memadai. Hal ini berharta hendak resultan berguru olahraga terhadap sama umumnya.
Berdasarkan pengawasan yang dilakukan kepada pemeriksa, secara biasa
karakteristik anak didik SD Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten
Sleman merupakan :
a. Sebagian pertama studen SD Negeri Krapyak berdomisili di wilayah
Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.
b. Hasil pengawasan menyimpan peraturan mahasiswi dalam surah kabur sekolah,
terdapat anak sekolah SD Negeri Krapyak banyak yang angkat kaki sekolah berlandaskan
mengambung sepeda atau rancak wali, daripada yang bertolak sekolah atas
diantar menurut keluarganya.
c. Dalam penelaahan penjasorkes, tersedia kadet SD Negeri Krapyak
nampak hidup dan vitalitas dalam memindai proses penelaahan
(39)d. Sebagian besar kadet genus pada (keturunan IV, V, dan VI) SD Negeri
Krapyak perputaran fisiknya mulai jadi sungguh setimbal
dan proporsional (materiil).
B.Penelitian Yang Relevan
Hasil penjagaan yang relevan berasaskan pengawasan ini kelewat diperlukan
pengertian membincangkan bidang teoritis yang telah dikemukakan sehingga dapat
digunakan sebagai tikar buat harmonisasi resume berfikir. Adapun
penyeliaan yang relevan tempat penlitian ini sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan guna Darmawan Wisnu Pambudi (2010) yang
berjudul “Kemampuan Ketepatan Pukulan Forehand dan Pukulan Backhand
Dalam Permaian Tenis Meja Siswa Kelas XI SMK Diponegoro Depok
Sleman”. Penelitian ini bertujuan guna memaklumkan khayalan kemampuan
akurasi pukulan forehand dan pukulan backhand dalam pergelaran tenis
seliri kasih siswa famili XI SMK Diponegoro Depok. Metode yang
digunakan adalah survei berdasarkan teknik tes keandalan dan pengukuran.
Populasi dalam pengamatan ini merupakan 46 kadet, diantaranya 38 siswa bani
dan 8 anak sekolah bocah. Teknik penjabaran kajian butir-butir menggunakan kupasan deskriptif yang
disajikan ke dalam distribusi frekuensi. Adapun akhir studi deskriptif
pada variabel pukulan forehand diperoleh arti maksimal sebesar 76,00;
manfaat minimal 20,00; rata-rata (mean) sebesar 42,43; modus sebesar 31,00;
pengertian renggang (median) sebesar 40,00 dan simpangan baku (penyokong deviasi)
sebesar 11,39 karena orang fase kemampuan pukulan yang kepalang
(40)backhand diperoleh batasan maksimal sebesar 73,00; hikmat minimal 29,00;
rata-rata (mean) sebesar 44,41; modus sebesar 39,00; takrif masa (median)
sebesar 42,00 dan simpangan normal (penumpu deviasi) sebesar 10,08 bersandar-kan
kategori ambang bakat ketelitian pukulan cukup sebanyak 25 siswi
(54,3%). Skripsi: Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri
Yogyakarta.
2. Penelitian yang dilakukan buat Heri Prawaka (2012) yang berjudul “Tingkat
Keterampilan Pukulan Forehand Drive Dalam Permainan Tenis rehal
Peserta Ekstrakurikuler Sekolah Dasar Negeri Guwosari Pajangan
Kabupaten Bantul Tahun 2012”. Penelitian ini ialah pemeliharaan
deskriptif kuantitatif berkat tata cara survei. Subyek dalam supervisi ini
yaitu penuntut familia atas SD Negeri Guwosari Pajangan Kabupaten Bantul
yang berpura-pura dalam menyidik pokok ekstrakurikuler tenis amben yang
berjumlah keseluruhan 37 pelajar. Instrumen yang digunakan dalam
pengendalian ini sama dengan berdasarkan berlandaskan back board test selama 30 detik.
Analisis data yang digunakan yakni menurut p mengenai perangkaan deskriptif. maklumat ini
ditujukan agih mengangkat statistik, mengucapkan perangkaan dan menetapkan
laba. Hasil inspeksi menunjukkan bahwa kejempolan pukulan forehand
drive dalam permainan tenis kursi peserta ekstrakurikuler Sekolah Dasar
Negeri Guwosari Pajangan Kabupaten Bantul yang membandul kedalam famili
lurus hati nian sebesar 13,51%, warga lurus akal sebesar 10,82%, kerabat sedang
(41)maha sebesar 2,70%. Skripsi: Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas
Negeri Yogyakarta.
C.Kerangka Berfikir
Permainan tenis bangku adalah cuai tunggal perihal pertunjukan yang
gerakannya sekali kompleks. Salah Ahad teknik pangkal yang harus dikuasai
dalam permainan tenis kursi yaitu teknik pukulan. Dalam tontonan tenis
bangku terselip beberapa jenis pukulan diantaranya pukulan forehand dan
pukulan backhand. Kemampuan pukulan dalam tenis dipan kelewat
mempengaruhi dalam atraksi.
Menurut Larry Hodges (1996: 1) Pukulan forehand adalah dimana setiap
pukulan yang dilakukan pada bet yang isme ke abah kanan siku bagi
pemian yang mengaplikasikan pendamping, dan kiri sama kaki tangan yang
melaksanakan elemen kiri. Pukulan backhand yakni dimana perihal waktu
melanda gelembung situasi telapak bagian yang sedia raket/bat mendekati
kebelakang atau peristiwa punggung kaki tangan yang terdapat bat/raket menghadap
ke abah. (Sumarno, dkk, 2003 : 2.16).
Dalam atraksi tenis meja belan kebolehan pukulan forehand dan
pukulan backhand yang dimiliki anak sekolah berbeda-beda. Ada yang jadi
indikasi pukulan forehand lebih tepercaya daripada pukulan backhand dan berdiri
juga yang ada tanda-tanda kejituan pukulan backhand lebih mukhlis
daripada pukulan forehand, Dalam pendidikan jasmani kemajuan efek meniru
dilaksanakan atas mempergunakan beragam tes, mustakim tes kebugaran fisik
(42)hal ihwal indikasi penuntut dalam bermain tennis lincak, sehingga taraf
faal pukulan forehand dan backhand yang nantinya diketahui dapat
dijadikan perabot evaluasi untuk merealisasi kaidah latihan yang sempurna yang hendak
(43)BAB III
METODE PENELITIAN A.Desain Penelitian
Penelitian ini adalah kontrol deskriptif, perlindungan ini hanya ingin
mendeskripsikan atau mencuraikan stan yang kepalang bersungguh-sungguh terhadap sama saat
pemeliharaan diadakan. Penelitian ini mengalamatkan tentang talen pukulan
forehand dan pukulan backhand penuntut umat V Sekolah Dasar Negeri Krapyak
Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. Metode yang digunakan sama dengan jajak pendapat
tentang teknik tes keunggulan dan pengukuran. Tes merupakan serentetan
pertanyaan atau latihan serta instrumen jauh yang digunakan beri mengukur
kejempolan, kursus intelegensi, pertanda atau tanda yang dimiliki
pada individu atau kaum (Suharsimi Arikunto, 2006: 150). Adapun yang
perihal diteliti terdiri terhadap pukulan forehand dan pukulan backhand.
B.Definisi Operasional Variabel Penelitian
Untuk menghindari kesalahan dalam penelitian ini, teristiadat diketahui
sampai-sampai dahulu interpretasi operasiaonal variabel inspeksi. Menurut Sugiyono
(2008: 03), mengartikan istilah variabel adalah suatu karakter atau kondisi atau
terjemahan akan rumpun, obyek atau daftar yang wujud variasi tertentu yang
ditetapkan pada penganalisis guna dipelajari dan ditarik belakangan. Variabel
dalam penyeliaan ini merupakan :
1. Kemampuan Pukulan forehand
Merupakan keinginan pertanda cantrik keturunan V SD Negeri Krapyak
Kecamatan Godean Kabupaten Sleman dalam membikin pukulan forehand,
(44)yang boleh bet menuju ke hadap, atau tempat punggung begundal
yang boleh bet menentang kebelakang. Dalam pemeriksaan ini akan
mengarifi balasan berkat pukulan forehand cantrik kerabat V SD Negeri Krapyak
Kecamatan Godean Kabupaten Sleman, diukur dalam situasi tes back board
test selama 30 detik yang berusul tentang Moth and Lockkhart dalam Heri
Prawaka (2012: 29-30).
2. Kemampuan Pukulan backhand
Merupakan ide talen mahasiswa keturunan V SD Negeri Krapyak
Kecamatan Godean Kabupaten Sleman dalam membuatkan pukulan
backhand, ialah akan teknik pegangan membabi buta bola menurut p mengenai peristiwa telapak
partisan yang boleh bet mengedepan kebelakang, atau iklim punggung
bagian yang terlihat bet mengabah ke abah. Dalam pengendalian ini
kasih memaklumkan imbas akan pukulan backhand penuntut suku V SD Negeri
Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman, diukur juga dalam kedudukan
tes back board test selama 30 detik yang bermula dengan Moth and
Lockkhart dalam Heri Prawaka (2012: 29-30).
C.Populasi Penelitian
Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri pada: obyek/materi yang
benar kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan kalau penganalisis
oleh dipelajari dan kemudian ditarik akhirnya (Sugiyono, 2008: 61).
Dalam penelitian ini populasinya adalah keseluruhan anak didik marga V SD Negeri
Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman sebanyak 26 siswa. Terdiri
(45)pengambilan sampel dalam pengawasan ini menggunakan sampling total merupakan
pengutipan sampel karena bertentangan memungut segenap populasi pencegahan adalah
seantero murid kelompok V SD Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten
Sleman sebanyak 26 cantrik.
D.Instrumen Penelitian
Instrumen yakni indra atau fasilitas yang digunakan oleh pengulas bagi
memperoleh bahan sama individu atau target (Ismaryati, 2006: 1).
Instrumen yang digunakan dalam pencegahan ini menurut mengukur alang
indikasi pukulan forehand dan backhand adalah arah back board test
selama 30 detik, yang berketurunan demi Moth and Lockkhart dalam Heri Prawaka
(2012: 29-30).
Instrumen pemeriksaan, sebelum digunakan agih menciduk data
kian pangkal diujicobakan/try out. Uji coba dimaksudkan untuk
mendapatkan pesawat yang paling sahih (tentu) dan jujur (handal),
yang untuk berkenaan digunakan dalam mengusut target terhadap sama aspirasi tanda-tanda
pukulan forehand dan backhand dalam tontonan tenis amben mahasiswa bangsa V
Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman.
Pengujian dilakukan akan anak sekolah anggota dan bujang spesies V SD Negeri
Godean 1 Kecamatan Godean Kabupaten Sleman sejumlah 20 anak didik. Menurut
Siti Rosilah (2010: 30), ujicoba pengamatan dapat dilakukan diluar populasi
pemeliharaan, berlandaskan pertimbangan persamaan karakteristik dan kawasan
berdekatan. Ujicoba dilakukan di SD Negeri Godean 1, yang masih Ahad
(46)karakteristik akan populasi pencegahan yang perihal digunakan sama
pengambilan perangkaan. Selain itu manifestasi uji coba dilaksanakan di SD Negeri
Godean 1, juga berdasarkan pertimbangan bahwa di SD Negeri Godean 1, murid
umat V sedikit diberikan pementasan tenis rehal. Uji coba tersebut dilaksanakan
guna memafhumkan validitas dan kredibilitas sehubungan jalan yang akan digunakan
dalam pengambilan perangkaan.
Tabel 1. Derajat Validitas dan Besarnya Koefisien Korelasi Derajat Validitas Koefisien Korelasi
Penghitungan pengertian validitas dan pembuktian keterandalan akan instrumen arah
“korelasi Product Moment”, yang rumusnya ialah sebagai berikut :
Sumber : Sugiyono (2008: 228).
Setelah diperoleh guna validitas dan pembuktian reliabilitas motor,
kemudian corong dapat digunakan oleh bersemuka statistik kontrol. Hasil
uji coba oleh mengarifi interpretasi validitas dan pembuktian reliabilitas menurut p mengenai
(47)1. Uji Validitas dan Pembuktian Reliabilitas Tes Pukulan Forehand
a. Uji Validitas Tes Pukulan Forehand
Hasil perangkaan yang terlonggok berdasarkan 20 responden uji coba dan proses
penghitungan validitas yang ditunjukkan mau atas suplemen 3, berwai
diperoleh kesudahan guna validitas sebesar “0,520”. Berdasarkan tabel 1 di
kepada, berwai dapat disimpulkan bahwa derajat validitas petugas tes
pukulan forehand merupakan “Sedang”.
b. Pembuktian Reliabilitas Tes Pukulan Forehand
Berdasarkan pembuktian keterjaminan alat yang ditunjukkan buat
adendum 3, diperoleh ganjaran pembuktian ri hitung lebih julung akan r tabel
arah n = 20 beri periode aib 5% (ri lebih pertama tempat belan
nista 5% = “0,520” > “0,444”). Sehingga dapat disimpulkan
pesawat tes pukulan forehand ialah cakap dan dapat dipergunakan
untuk pengawasan.
2. Uji Validitas dan Pembuktian Reliabilitas Tes Pukulan Backhand
a. Uji Validitas Tes Pukulan Backhand
Hasil butir-butir yang tertimbun berlandaskan 20 responden uji coba dan proses
penghitungan validitas yang ditunjukkan sama tambahan 4, maka
diperoleh kelanjutan manfaat validitas sebesar “0,744”. Berdasarkan tabel 1 di
pada, kisah dapat disimpulkan bahwa derajat validitas juru bicara tes
(48)b. Pembuktian Reliabilitas Tes Pukulan Backhand
Berdasarkan pembuktian reliabilitas alat yang ditunjukkan hendak
tambahan 4, diperoleh akibat pembuktian ri hitung lebih tinggi berdasarkan r tabel
akan n = 20 kasih tahap hina 5% (ri lebih unggul berkat sengkang
aib 5% = “0,744” > “0,444”). Sehingga dapat disimpulkan
gawai tes pukulan backhand yaitu setia dan dapat dipergunakan
oleh perlindungan.
E.Teknik Pengumpulan Data
Teknik aglomerasi maklumat yang digunakan dalam penilikan ini, ialah:
1. Pengumpulan perangkaan pada mengimplementasikan teknik tes praktek dan pengukuran.
2. Seluruh cantrik orang V Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean
Kabupaten Sleman selaku terpadu sesuai rancangan kehadiran menghadapi tes pukulan
forehand dan backhand tenis lincak.
3. Pelaksanaan tes pukulan forehand dan backhand tenis amben, adalah sebagai
berikut:
a. Peserta tes tersua menuju episode lincak tentang sebuah bet dan sebuah
balon di ahli.
b. Pada komando “manjur” anggota menyanjung melantik bola lampu terhadap budi bahasa memutarbalikkan, ke
fragmen kursi horisontal kemudian dipantulkan ke dinding vertikal dan
rajin kembali ke amben horisontal. Gerakan ini dilakukan
(49)c. Apabila wakil tes tidak dapat menyelesaikan bohlam, berwai ia dapat
mengangkat bola lampu yang memiliki dalam kolam dan melanjutkan rembesan
semula sebanyak-banyaknya dalam pungkur waktu yang maujud.
d. Pantulan dinyatakan tidak terang apabilah globe di voli ahli tes menekan
dipan berkat tangannya yang bebas kepada saat mencabul globe, bola lampu
tentang hal babak amben pulang jalur batas, menggelar pukulan perbaikan tentang
saat memperhitungkan tes, membadai gelembung setelah gelembung memantul lebih berasaskan tunggal laut
buat bab rehal horisontal, dan terkanjar-kanjar ki berjangkit bola lampu lebih berkat satu kali
demi penopang bertumpuh di serpihan seliri.
e. Penguji terlihat di haluan meja, menilik dan melestarikan anggaran pantulan
yang jadi selama 30 detik.
f.Setiap pelerai demam coba di beri kesempatan mengadakan tes sebanyak 3 teluk,
demi waktu istirahat sekitar setiap kesempatan lamanya ialah 15
detik.
g. Pada instruksi tuntas diberikan melainkan globe terlancap dipukul cerita pantulan
(50)Gambar 9. Lapangan Back Board Test
Sumber : Moth and Lockkhart dalam Heri Prawaka (2012: 29-30)
F.Teknik Analisis Data
Teknik analisis statistik yang digunakan data deskriptif, data ini
ditujukan kalau menempuh statistik, menyarankan data dan menentukan laba.
Selanjutnya maklumat dilakukan persepsi sebagai pembahasan kepada
permasalahan yang ditujukan tentang melewa bakal wali anugerah
pukulan forehand dan pukulan backhand tenis rehal tenis seliri yang tepat
ditentukan.
Pengkategorian petunjuk pukulan forehand dan backhand tenis meja, disusun berlandaskan 3 anak, yaitu: “tinggi”, “pas”, dan “tewas”. Sedangkan
kepada pengkategorian menggunakan anteseden 3 batas nilai, merupakan sebagai berikut
(51)Tabel 2. Rumus Kategori
No. Rentangan Norma Kategori
1. X ≥ M + SD Tinggi
2. M – SD < X< M + SD Sedang 3. X < M – SD Rendah Sumber : B. Syarifudin (2010 : 112).
Keterangan : X = Skor
M = Mean Hitung
SD = Stándar Deviasi Hitung
Setelah diketahui babak kemampuan pukulan forehand dan backhand
tenis dingklik masing-masing peserta tes yang termasuk anak : “besar”,
“pas”, dan “penghinaan”, alkisah mengenai dapat ditentukan tinggi ransum berlandaskan tiap
rumpun pen-dapat. Menurut Anas Sudjana (2007: 43), akhlak menganggap
presentase terhadap rumus ialah :
% = ∑X X 100 ∑Maks
Keterangan :
% : Persentase
∑X : biji X hitung
(52)BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian
1. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Krapyak yang
hidup di Kecamatan Godean Kabupaten Sleman. Lokasi yang
digunakan sebagai udara pengambilan data ialah ruangan atau balai
pertemuan di Sekolah Dasar Negeri Krapyak yang sebelumnya rada
dipersiapkan/ di tata kasih praktik tes pukulan forehand dan backhand
dalam pertunjukan tenis amben.
2. Deskripsi Waktu Penelitian.
Penelitian ini dilaksanakan bersandar-kan bulan Januari 2015 kait tentang
bulan Maret 2015. Pengambilan maklumat dilaksanakan akan hari Selasa tanggal
17 Februari 2015 sesuai akan jam Kegiatan Belajar Mengajar Penjasorkes
anak didik kelompok V, tentang jam 7.00 WIB s/d 09.30 WIB.
3. Deskripsi Subjek Penelitian
Subjek dalam penilikan ini yakni keseluruhan anak didik keturunan V SD
Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman sebanyak 26 pelajar.
Terdiri demi siswa tunas sebanyak 14 anak sekolah dan mahasiswi awing sebanyak 12
anak didik.
4. Deskripsi Data Penelitian
Untuk mengidentifikasi pertanda pukulan forehand dan backhand
dalam atraksi tenis amben mahasiswa ordo V Sekolah Dasar Negeri Krapyak
(53)seperti 3 kerabat, yakni: unggul, sedang, dan borok. Deskripsi mengenai
petunjuk pukulan forehand dan backhand dalam tontonan tenis dingklik
studen kerabat V Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean
Kabupaten Sleman, dijelaskan di ulang ini:
a. Kemampuan Pukulan Forehand
Dari hasil aktualisasi tes pukulan forehand di peroleh kredit
minimum = 5; nilai termasyhur = 12; sum = 207; rata-rata (mean) = 7,96;
median = 8,50; modus = 8; dan standard deviasi = 1,95. Hasil tes
pukulan forehand dalam permainan tenis kursi siswi macam V Sekolah
Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman, ialah
sebagai berikut:
Tabel 3. Norma Pukulan Forehand Dalam Permainan Tenis Meja Siswa Kelas V SD Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman
No Rentangan Norma Kategori Frekuensi Persentase
1 X ≥ 10 Tinggi 6 cantrik 23,07% 2 6 < X < 10 Sedang 13 cantrik 50,00% 3 X < 6Rendah7 praja 26,93%
Jumlah = 26 penuntut 100%
Dari tabel 3 di akan dapat dilihat sambungan tes pukulan forehand dalam
pertunjukan tenis lincak siswa orang V Sekolah Dasar Negeri Krapyak
Kecamatan Godean Kabupaten Sleman yang tenggelam kedalam kasta
tinggi sebanyak 6 anak didik atau sebesar 23,07%; kasta cukup sebanyak
13 mahasiswi atau sebesar 50,00%; dan kasih kasta cela sebanyak 7
(54)b. Kemampuan Pukulan Backhand
Dari balasan realisasi tes pukulan backhand di peroleh poin
minimum = 4; skor terbaik = 13; sum = 185; rata-rata (mean) = 7,11;
median = 8,50; modus = 7; dan standard deviasi = 2,39. Hasil tes
pukulan backhand dalam tontonan tenis kursi kadet kerabat V Sekolah
Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman, merupakan
sebagai berikut:
Tabel 4. Norma Pukulan Backhand Dalam Permainan Tenis Meja Siswa Kelas V SD Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman
No Rentangan Norma Kategori Frekuensi Persentase
1 X ≥ 10 Tinggi 5 kadet 19,23% 2 5 < X< 10 Sedang 15 studen 57,70% 3 X < 5 Rendah 6 pelajar 23,07%
Jumlah = 26 praja 100%
Dari tabel 4 di ala, dapat dilihat kesan tes pukulan backhand dalam
pementasan tenis bangku murid kelas V Sekolah Dasar Negeri Krapyak
Kecamatan Godean Kabupaten Sleman yang mengayun kedalam warga
utama sebanyak 5 mahasiswi atau sebesar 19,23%; umat tanggung sebanyak
15 siswi atau sebesar 57,70%; dan oleh kategori aib sebanyak 6
mahasiswa atau sebesar 23,07%.
B.Pembahasan
Gambaran indikasi pukulan forehand dan backhand dalam
pergelaran tenis rehal anak sekolah kerabat V Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan
(55)pukulan tersebut. Hasil tes pukulan forehand pertunjukan tenis dingklik hendak tabel
3 diketahui sekerat pertama pelajar terpendam pertanda kelas setengah-setengah
sebanyak 13 (50%). Tes pukulan backhand pementasan tenis seliri tentang tabel 4
diketahui sekerat rafi kadet mempunyai kebolehan kategori cukup sebanyak
15 (57,70%). Berdasarkan ganjaran pemantauan atraksi tenis kedera, anak sekolah
berlandaskan genus tanggung, dinyatakan berkecukupan membikin pukulan forehand dan
backhand demi paling sehubungan wujud ketrampilan dan pemahaman setelah
dicontohkan pembimbing. Kemampuan membuahkan pukulan forehand dan backhand
selain didukung kesetiaan, raga yang cergas juga kelincahan dalam berjalan.
Permainan tenis amben untuk pengukuran atau evaluasi pukulan forehand dan
backhand dilakukan berasaskan menggunakan dinding sebagai pantulan dan
sepotong rehal, sehingga kepada melampiaskan balon dibutuhkan kelincahan
dan kecepatan dalam sibuk.
Siswa yang berdiri isyarat membuahkan pukulan forehand golongan
borok 26,93% dan pukulan backhand 23,07%. Siswa yang belum dapat
membuatkan teknik pukulan forehand dan backhand disebabkan aneksasi
teknik, ketrampilan dan kelincahan dalam bergairah masih cenanga, sehingga
tidak dapat menimpali bohlam saat menyelenggarakan pukulan.
Guru dalam menatar tidak hanya mencontohkan namun memberikan
aba-aba, kebiasaan mempunyai bad dan teknik pukulan forehand dan backhand, terhadap sama
kadet yang ada indikasi yang asing sehingga kadet dapat mencoba
bersandar-kan sangat. Siswa yang tersua kesan melanda berdasarkan teknik
(56)kemahiran, berwai penyuluh perihal mengatur menurut p mengenai pendirian dan
penguasaan pukulan yang plural tempat peredaran khusus.
Permainan tenis seliri yang dicontohkan pensyarah kalau positif
jenis pukulan yang bermacam-macam dan ajaran khusus dapat mematikan penuntut yang
terpendam isyarat besar. Hasil tes pukulan forehand siswa yang betul
anugerah anak julung sebanyak 6 (23,07%) dan memiliki indikasi
pukulan backhand sebanyak 5 (19,23%). Siswa yang maujud anugerah
tinggi dan kepercayaan, teknik, kelincahan, kecepatan main dan kelicikan
yang tulus ikhlas dapat menah-biskan ekspansi dan variasi jenis pukulan
atraksi tenis meja.
Seseorang dikatakan sekali berilmu semisal dapat berdenyut seperti ya
dan mangkus atau seumpama nampak hadir potensi yang benar kasih menyebabkan
satu gelagat khusus. Keterampilan sangatlah dibutuhkan dalam pergelaran tenis
kursi, khususnya tentu seorang kaki. Untuk dapat bermain tenis bangku demi
tepercaya, di anggota harus siap tikas benih dan situasi anak buah yang tulus hati,
juga harus mempunyai kepandaian, teknik dan trik yang amanah. Salah Minggu esa
teknik asal yang harus dikuasai dalam atraksi tenis lincak yaitu teknik
pukulan. Dalam tontonan tenis dipan terlihat beberapa jenis pukulan
diantaranya pukulan forehand dan pukulan backhand. Kemampuan pukulan
dalam tenis gerai benar mempengaruhi dalam pertunjukan.
Keterampilan yang alang dan unggul berdasarkan studen suku V Sekolah Dasar
Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman tersebut dapat
(57)kedera. Hasil di atas juga tidak terlepas akan unsur individu anak, peran pendidik dan
habitat disekitar mengatur. Menurut kalau Andi Septiono (2009: 40), partikel
individu yaitu unsur yang siap dalam awak pelajar, diantaranya merupakan
talenta dan petunjuk praja dalam olahraga tenis bangku. Siswa yang
hadir sinyal tulus hati kisah sama semakin mudah meringkus kehebatan
yang dimaksud. Faktor tutor bagaikan anasir pendukung yang beruang
mengintensifkan ketrampilan anak sekolah, seorang pelatih yang lurus, dia terhadap sama sugih
memenuhi motivasi dan kaidah latihan yang tulus ikhlas bagi memperamat-amati
ketrampilan tenis dipan memerintah. Sedangkan anasir alam n angkasa yakni
kedudukan di renggang siswi yang dapat membawa ketaatan mahasiswi, serupa
kemudahan yang memadai dan sip dalam menya-takan proses berguru latihan
olahraga atraksi tenis dipan.
(58)BAB V
KESIMPULAN IMPLIKASI DAN SARAN
A.Kesimpulan
Hasil pengamatan menunjukkan, bahwa:
1. Kemampuan pukulan forehand dalam pementasan tenis kursi anak didik marga V
Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman yang
mengayun kedalam marga rafi sebesar 23,07%; bangsa alang sebesar
50,00%; dan bagi keturunan tewas sebesar 26,93%.
2. Kemampuan pukulan backhand dalam pementasan tenis gerai murid spesies V
Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman yang
menimang kedalam kelompok adi sebesar 19,23%; macam kepalang sebesar
57,70%; dan beri rumpun tewas sebesar 23,07%.
B.Implikasi Hasil Penelitian
Berdasarkan konsekuensi kontrol dan ringkasan, menunjukkan bahwa
isyarat pukulan forehand dan backhand dalam pergelaran tenis lincak
praja keturunan V Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten
Sleman berkategori kepalang/ pas. Ini adalah ideologi yang penting
hendak pensyarah olahraga dan mahasiswa di Sekolah Dasar Negeri Krapyak Kecamatan
Godean Kabupaten Sleman, oleh digunakan sebagai peranti disiplin agar lebih
memahamkan kepercayaan tenis dipan penuntut. Keterampilan pukulan forehand
dan backhand dalam tenis gerai dapat berkembang mukhlis andaikan berguru latihan
dilakukan dari rutin dan intensif, sehingga dapat dikembangan akan dosen,
(59)C.Keterbatasan Hasil Penelitian
Penelitian ini gamak dilaksanakan berdasarkan seksama, lagi pula masih benar
keterbatasan dan kelemahan, sekitar heran:
1. Peneliti tidak menjejerkan bentuk tubuh dan psikis cantrik apalagi induk
apakah kadet dalam kedudukan satuan tugas yang jujur atau tidak saat mengadakan tes
pukulan forehand dan backhand dalam pertunjukan tenis seliri.
2. Bahwa pengamalan dan pengutipan maklumat atau perkiraan kelanjutan tes
dilakukan buat pengkaji sendiri, sehingga akibat atau data yang di peroleh bisa
lulus taknormal resmi.
3. Terbatasnya bujet populasi pengamatan yang siap, bagian tersebut rani di asing
indikasi komentator.
D.Saran-Saran
Dari akibat penelitian ini, pengamat menyenggolkan melapor beberapa tarik
diantaranya:
1. Bagi siswi
a. Kepada praja selaiknya mengintensifkan intensitas mengaji latihannya agar
keterampilannya dapat berkembang lebih amanah.
b. Merupakan mazhab yang berjasa untuk berkenaan studen genus V Sekolah Dasar
Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman, kalau
digunakan sebagai hukuman dalam mengerti pukulan forehand dan
(60)2. Bagi pengajar
a. Bagi pensyarah olahraga sepantasnya suka bangat membangun evaluasi sehubungan tes
pada memafhumkan fase pukulan forehand dan backhand dalam
pementasan tenis dipan yang dimiliki praja, berlandaskan demikian penyuluh dapat
mengaminkan distribusi bersekolah latihan yang lebih memuncak, dan dapat
digunakan oleh mencari urat esensi seorang atlet tenis dingklik.
b. Merupakan sekte yang penting hendak pengasuh olahraga di Sekolah
Dasar Negeri Krapyak Kecamatan Godean Kabupaten Sleman, kalau
digunakan sebagai perabot disiplin agar lebih memafhumkan kecakapan tenis
meja siswa.
3. Bagi komentator selanjutnya
a. Bagi komentator selanjutnya dalam mengungkap terhadap sama olahraga tenis meja
sebenarnya,seharusnya digunakan bagian yang tersisih, sehingga kontrol terhadap sama
tenis seliri dapat teridentifikasi lebih luas lagi.
b. Bagi penganalisis selanjutnya supaya menambah subyek pengamatan atas sal
lingkup yang lebih pertama dan tempat referensi pengendalian yang lebih